Rabu, Oktober 17, 2012

15 Jalur Bandar Udara Mengerikan

Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.


Bandaranya mungkin biasa saja, namun jalur pendaratan pesawatnya akan membuat pilot yang mengantar Agan ke kota/negeri favorit malah deg-degan. Agan yang duduk di bangku penumpang juga bisa ikut gugup, atau bahkan terkagum-kagum atas keunikan jalur bandara ini.

Langsung aja disimak :

1. Bandara Internasional Princess Juliana, Saint Marteen - Karibia Timur





Tahun berdiri: 1942

Bandara Princess Juliana adalah bandara tersibuk kedua di Karibia Timur. Bandara ini dinamai Juliana dari Belanda, seorang putrimahkota yang mendarat di sini tahun 1944. Bandara ini memiloiki landasan yang sangat pendek, sekitar 2.180 meter yang membuatnya sangat terkenal. Karena pendeknya landasan ini, pesawat harus mendekati pulau dengan terbang sangat rendah melintasi Pantai Maho. Pilot, penumpang, dan bahkan mereka yang sedang berjemur akan terpacu adrenalinnya melihat ini.

Berbagai foto jet yang terbang di atas 10-20 meter atau 30-60 kaki di atas pulau ini diperkirakan palsu tetapi ternyata asli.

2. Bandara Internasional Barra, Pulau Barra, Skotlandia




Tahun berdiri: 1975

Bandara yang mengharuskan pilotnya punya keahlian lebih untuk mengerem saat pesawat mendarat. Mengapa? Karena pendaratan pesawat langsung di pinggir pantai. Kondisi pasir berlebih di tanah bisa mengakibatkan pesawat terpeleset kalau tidak pandai mengendalikannya.

Bandara ini terletak di pantai di Pulau Barra, Skotlandia yang sangat luas. Bandara ini tersapu habis oleh gelombang sekali sehari.

3. Bandara Courchevel, Prancis

Bandara ini juga tergolong berbahaya bagi pilot amatir. Terletak di area ski terbesar di dunia, bandara Alpen Prancis ini juga dikenal dengan jalur pendaratan yang hanya setengah kilometer.

Dikarenakan bandara ini memiliki landasan pacu yang sangat pendek maka pilot harus mendarat di sebuah strip pelambat dan lepas landas di strip penolak untuk mendapatkan kecepatan yang cukup. Hanya pesawat pribadi atau charter dan helikopter diperbolehkan mendarat.

Anda harus melihat bandara ini dalam adegan pembukaan film "Tomorrow Never Dies".

4. Bandara Gibraltar, Gibraltar

Winston Churchill Avenue, jalan tol paling sibuk di Gibraltar tepat dilintasi jalur pesawat. Saat ada pesawat yang akan mendarat, mobil-mobil tersebut mesti berhenti. Melanggar peraturan membawa mobil di sana? Selamat tinggal dunia.

5. Bandara Juancho E. Yrausquin Airport, Saba, Belanda
Tahun berdiri: 1963

Bandara Juancho E. Yrausquin adalah satu-satunya bandara di pulau Karibia, Saba, di Antiles Belanda. Bandara ini mencangkup seluruh lokasi di pulau kecil ini. Terlepas dari kenyataan bahwa belum ada tragedi besar yang pernah terjadi di sini. Beberapa ahli masih menganggap bahwa ini adalah salah satu bandara paling berbahaya di dunia.

Yang membuat bandara ini berbahaya adalah bahwa kedua ujung landasan pacu tersebut ditahan oleh tebing yang akhirnya langsung ke laut sementara satu sisinya ditutupi dengan bukit-bukit tinggi. Ini membuat kemungkinan pesawat terbang untuk overshoot landasan pacu saat mendarat atau lepas landas dan berakhir di laut atau di tebing.

Dijuluki salah satu landasan pacu terpendek di dunia, sekira 1.300 meter, pilot menggambarkan mendarat di jalur ini lebih mirip mendarat di kapal induk. Pesawat harus terbang ke tebing sebelum membuat sebuah belokan tajam ke kiri dan akhirnya mendarat dengan mulus. Landasan ini terletak tinggi di atas lautan sekitarnya, dengan tebing terjal di tiga sisi.

6. Bandara Internasional Kansai, Osaka, Japan

Tahun berdiri: 1994

Bandara internasional Kansai dibangun di atas sebuah pulau buatan dengan panjang 2,5 mil dan lebar 1,6 mil. Daerah ini cukup besar sehingga dapat dilihat dari angkasa. Wisatawan dari bandara dapat pergi ke kota utama dengan mobil, kereta atau feri dengan kecepatan tinggi.

Stewart Schreckengast yang adalah seorang profesor teknologi penerbangan di Purdue University dan mantan konsultan penerbangan MITRE, mengatakan bahwa bandara ini mungkin akan berada di bawah air dalam 50 tahun atau lebih karena perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global.

7. Bandara Lukla, Khumbu, Nepal

Gunung tinggi di sisi ujung, dan jurang terjal di sisi satunya lagi. Pilot yang bersiap mendarat atau terbang harus berhati-hati jika berurusan dengan bandara satu ini.

Bandara Lukla adalah bandara kecil di Kota Lukla di Nepal Timur. Bandara ini terletak pad aketinggial 2.900 meter dan cukup populer karena memiliki gunung yang sangat besar di satu sisinya dan 1000 meter turunan di sisi lainnya. Pada tahun 2008, nama bandara ini diubah demi menghormati Sir Edmund Hillary yang merupakan orang pertama yang mencapai puncak Gunung Everest.

8. Bandara Madeira, Santa Cruz, Portugal

Tahun berdiri: 1964

Madeira Airport adalah sebuah bandara internasional. Bandara ini pernah terkenal dengan landasan pacu pendek yang dikelilingi oleh pegunungan tinggi dan laut yang membuat pendaratan sulit bahkan untuk pilot berpengalaman. Landasan yang asli hanya 1.400 meter, namun kemudian diperpanjang 400 meter.

Panjang landasan diperpanjang dua kali pada tahun 2003 hingga di atas lautan. Karena dibangun menggunakan sampah, perpanjangan itu dibangun di atas 180 tiang yang tingginya sekitar 70 meter.

9. Bandara Paro, Bhutan

Dikelilingi oleh puncak Himalaya yang menjulang tinggi, Paro adalah salah satu bandara dunia yang paling menantang bagi pilot. Faktanya, saat ini hanya delapan pilot di dunia yang disertifikasi untuk bisa mendarat di bandara ini. Penerbangan di bandara Paro hanya dibolehkan ketika kondisi cuaca sedang baik dan hanya boleh berlangsung dari matahari terbit sampai matahari terbenam saja.

Bandara ini dikelilingi oleh bukit-bukit yang ketinggiannya kurang lebih 18.000 kaki (5,500 m) sehingga menjadikan bandara ini adalah salah satu bandara paling berbahaya untuk didarati. Terletak di lembah yang dalam, mendarat di bandara ini mengharuskan para pilot ‘bernegosiasi’ dengan serangkaian gunung, turun dengan cepat, kemudian berbelok curam ke kiri segera sebelum mendarat.

10. Bandara Internasional Toncontín, Tegucigalpa, Honduras

Landasan pacu tunggal bandara ini sepanjang 1870 m (6132 kaki) dan terletak di ketinggian 1090 m (3,297 kaki). Boeing 757 merupakan pesawat terbesar yang dapat mendarat di Toncontín, dan menjadi salah satu landasan internasional terpendek di dunia. 

Bandar udara ini telah menerima berbagai kritik untuk menjadi bandar udara paling berbahaya di dunia karena letaknya dekat pegunungan dan untuk beberapa tahun pernah dipindahkan ke Bandar Udara Soto Cano di Comayagua, sekarang merupakan pangkalan udara.

11. Bandara Aspen-Pitkin County, Colorado, United States

Bandara Aspen-Pitkin terletak di Pegunungan Rocky, yang membuat pendaratan sangat sulit. Pilot kadang-kadang dipaksa untuk landing dengan sudut yg tinggi karena topografi bandara dan menyebabkan banyak kecelakaan. Keturunan yang cepat tersebut mengubah tekanan udara di dalam kabin, sehingga membuat ketidaknyamanan di antara para penumpang dan dalam beberapa kasus dapat merusak hidung pesawat.

12. Bandara Shimla, India

Bandara Shimla terletak 6,988 meter di atas permukaan laut, oleh karena itu, bandara ini juga telah berhasil mencapai daftar bandara paling berbahaya di dunia. Bandara ini berada di puncak pegunungan besar yang  iklimnya berubah-ubah. Selama lebih dari setengah tahun, pilot harus menghadapi pendaratan sulit karena cuaca berkabut. Selain itu, saat hujan deras, ada kemungkinan pesawat bisa tergelincir, kehilangan landasan pacu, atau menabrak pegunungan. Karena kondisi seperti itu, hanya pesawat kecil yang diizinkan untuk mendarat di sini.

13. Bandara Gustaf III, Saint Bart, Kepulauan Karibia

Bandara Gustaf III atau Bandara Saint Barthélemy atau Bandara Saint Jean ini adalah sebuah bandara kecil dengan landasan pacu pendek yang dikelilingi oleh pegunungan. Kedua aspek menjadi rintangan utama dalam penerbangan. Landasan dimulai di dasar lereng puncak bukit dan di ujungnya terletak pantai Saint Jean. Sudut penerbangan pesawat sangat curam. Itulah sebabnya, hanya pilot yang berpengalaman yang diperbolehkan untuk mendaratkan pesawat. Juga, ground clearance yang sangat rendah yg menyebabkan pesawat lepas landas memiliki kecenderungan terbang di atas kepala orang-orang yg berjemur di pantai. Tentu saja, berjemur di pantai disarankan jangan berbaring di ujung landasan.

14. Landasan Terbang di Matekane, Lesotho

Terletak di pegunungan tinggi, lepas landas maupun mendarat di ujung Matekane yang tingginya 2.000 kaki butuh keahlian luar biasa dari pilot. Prosesnya akan sangat bergantung pada kondisi angin. Pesawat yang akan parkir di sini tidak disarankan untuk terbang sebelum mencapai akhir landasan pacu di ketinggian 1.312 kaki. Panjang Landasan pacu ini hanya 416 meter.

15. Landasan Terbang Es, Pulau Ross, Antartika

Landasan terbang es adalah salah satu dari tiga landasan utama yang digunakan untuk mengangkut barang ke para peneliti di antartika. Tidak ada landasan pacu beraspal di sini. Semua pesawat harus mendarat di sepanjang es dan salju. Pendaratan harus dilakukan dengan ekstra hati-hati. Salah satu tantangan yang pilot harus hadapi adalah untuk mengarahkan pesawat ke bagian tanah agar pesawat tidak terjebak ke dalam salju. 

Landasan pacu sepanjang 2,5 mil ini beroperasi sebagian besar pada musim panas di Antartika. Pilot harus menghindari mendarat terlalu berat dan pesawat harus dipantau secara ketat untuk memastikan tidak tenggelam lebih dari 10 inci ke dalam es.