Jumat, Agustus 15, 2008

Arti Seorang Sahabat



















Kenapa di saat terjatuh, kita ingin seseorang memeluk kita atau sekedar menemani kita?
Mengapa juga ketika disakiti kita inginkan seseorang untuk tempat kita mengadu?


Mungkin kita akan menjadi sakit kembali ketika melihat atau mendengar seseorang yang kebetulan mirip dan dekat dengan orang yang pernah melukai kita. Ada kalanya dengan ketakutan dan kebingungan, kita memutuskan tidak akan pernah percaya dan mencintai siapa pun lagi. Kita pun merasakan senang jika ada seseorang yang selalu di sisi kita di saat sedih maupun senang. Seseorang yang selalu membantu kita tanpa mengharap apapun selain senyuman kita.

Yang mengerti, memahami dan menerima kita apa adanya.


Beberapa dari kita menyebutnya sahabat perjalanan hidup. Sebagian lebih sederhana mengatakan teman seperjuangan. Bagi yang romantis menyatakan kekasih hati. Teruntuk yang telah menikah mengakui bahwa Tuhan menciptakannya agar kita tidak merasa kesepian.

Sejauh mana beda dari semua itu?

Kenapa bersahabat?

Benarkah hidup terlalu keras untuk dijalani seorang diri?

Atau karena kita ingin menumpahkan rasa sayang dan cinta yang ada di dalam hati?

Mungkinkah karena kita memiliki sesuatu yang sejalan hingga kita menyamakan orang lain dengan apa yang kita rasakan?


Sungguh!!!
Betapa sulit mencari sahabat diwaktu kita tengah kesusahan. Dan benarlah betapa mudah mengajak seseorang untuk bergabung dalam kegembiraan kita.


Memang.....
Kita semua begitu tidak menyukai penderitaan, meski kita tahu tidaklah mungkin bisa lepas darinya. Meski kita semua tahu hidup hanyalah ritme bergantian antara kesedihan dan kesenangan. Walau kita sadar kebahagiaan hanya milik orang-orang yang pernah menderita dahulu .Dan tiap orang pastilah punya arti sendiri dalam memaknai penderitaan dan kebahagiaan.


Siapa yang kau anggap sahabat?
Apakah seseorang yang tiada pernah menyakitimu?

Mungkinkah seseorang yang tidak akan pernah meninggalkanmu?
Betulkah seseorang yang kamu memutuskan untuk mempercayainya?

Atau seseorang yang tidak pernah mengatakan kebaikannya padamu? Seumpama kita bisa mendengar hati orang lain dan memang benar mau mendengar?

Tak pernah ada yang mempunyai cita-cita untuk jadi orang jahat dan hidup tidak berbahagia.
Seandainya kita bisa melihat dan memang benar mau melihat?
Ketika seseorang tengah tertidur pulas, kita akan bisa untuk lebih berfikir beberapa kali sebelum berani sekedar berprangsangka keji apalagi untuk menyakitinya...
Tetapi kenapa itu terkadang terpaksa harus?


Di saat kita tiba-tiba merasa peduli dengan seseorang, kita seolah bisa merasakan apa yang sedang menjadi bebannya dan kita ingin meringankannya. Namun terkadang kita sangat acuh kepada seseorang yang benar-benar membutuhkan kita.


Apa yang kita cari?
Untuk siapa dan untuk apa kita di ciptakan di dunia ini?

Apa beda kita dengan orang lain?

Sedalam kelemahan kita harusnya kita lebih sering berkata "maaf" dibanding "aku" jika kita memang menganggapnya sahabat.
Setinggi keinginan kita, harusnya kita lebih berbahagia berkata "aku tidak mau merepotkanmu" dibanding "mengertilah diriku" jika kita telah mengerti bahwa dia sahabat kita.

Membayangkan kita berbahagia sendiri sedang sahabat-sahabat kita kesusahan haruskah kita makan dan tidur dengan tenang?
Mungkin lebih baik semua sahabat telah berbahagia dan kita turut berbahagia meski itu harus berbohong demi perasaan itu. Karena surga masih terlalu luas untuk semua ini.
Kenapa tidak berbagi?

Bertahanlah, karena sahabatmu adalah semua yang pernah hadir dalam hatimu.
Berterimakasihlah, sahabatmu adalah semua yang telah membentukmu hingga kamu menjadi seperti sekarang ini.
Bersiaplah, karena kamu akan masih kehilangan banyak sahabat untuk menemukan sahabat-sahabat.

HIV n AIDS


HIV n AIDS...!!!

Sering banget ya denger kata-kata itu...
Tapi tau ga itu apa??? (ada yg tau n ada yg enggak y?)

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS yang melemahkan sistem kekebalan tubuh yaitu sel darah putih. Nah..... sedangkan yg dinamakan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) itu adalah kumpulan beberapa gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan HIV.
Orang yg telah terinfeksi HIV mudah diserang berbagai penyakit yg bisa mengancam hidupnya. Penyakit yg tidak membutuhkan waktu yg lama untuk sembuh bisa menjadi penyakit yg susah untuk disembuhkan (ngerti ga??? hehe). Jadi, klo biasana kita sariawan waktu untuk sembuhnya itu sekitar 5 hari tapi klo kita udah kena AIDS bisa lama lho... (mungkin sebulan). Hah...!!! gawat banget khan...?!

Siapa aza sich yg bisa tertular HIV...???
  • Siapapun bisa tertular HIV, jika perilakunya beresiko.
  • Penampilan luar bukan jaminan bebas HIV lho.
  • Orang yg HIV positif sering terlihat sehat dan merasa sehat.
  • Jika belom melakukan tes HIV, orang yg HIV positif tidak tahu bahwa dirinya sudah tertular HIV n dapat menularkan HIV kepada orang laen.
  • Tes HIV adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan kepastian tertular HIV atao enggak.
Bagaimana sih HIV bisa menular???
HIV itu bisa menular melalui jarum suntik. Penggunaan jarum suntik secara bergantian, bebas pakai, dan tidak steril dapat menularkan HIV. Maka nya... orang-orang yg sering memakai narkoba melalui jarum suntik lebih berisiko tertular atao menularkan HIV.
Trus... apalagi???
Hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan juga dapat menularkan HIV. Jadi, usahain bagi yg belom mempunyai pasangan hindari yg nama nya Free Sex ataw pergaulan bebas. Untuk yg telah mempunyai pasangan hindari berganti-ganti pasangan. Kita kan enggak tau, apakah pasangan kita sudah tertular HIV apa belom.
Dan...
HIV menular dari ibu ke bayi melalui proses kehamilan, melahirkan, n menyusui.

Dan...
Yg perlu diingat, HIV tidak menular melalui:
  • Gigitan nyamuk atau serangga lain.
  • Keringat, sentuhan, pelukan, atau pun ciuman.
  • Berenang bersama.
  • Terpapar batuk atau bersin.
  • Berbagi makanan atau menggunakan alat makan bersama.
  • Memakai toilet bergantian.
Jadi...
bagi yg punya saudara, kerabat, teman, dan orang-orang yg ada di dekat kita dengan HIV positif... jangan sekali-kali menjauhi mereka apalagi mengucilkan mereka karena mereka tidak pantas untuk dijauhi dalam keadaan seperti itu. Seharusnya kita harus merangkul mereka karena mereka membutuhkan dukungan dari kita. Kita harus terus mendukung mereka agar mereka mempunyai semangat hidup untuk menjalani hidup mereka.